Rabu, 08 November 2017

PENGANTAR PUBLIC RELATIONS (PR)



CORPORATE PUBLIC RELATIONS

PENGANTAR PUBLIC RELATIONS (PR)

. Istilah Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) di Indonesia sekarang ini sudah semakin dikenal. Berbeda misalnya pada masa tahun tujuh puluhan bahkan pada tahun delapan puluhan pun masih banyak masyarakat kita yang belum mengenal istilah Humas. Pada waktu itu banyak orang termasuk golongan terpelajar yang masih bertanya-tanya dan meragukan fungsi dan kegunaan Humas.

Sekarang ini keadaannya menjadi lain. Jika kita membicarakan Humas atau Public Relations (PR) di depan seseorang atau sekelompok orang, umumnya mereka sudah menunjukkan pengertian yang positif, bahkan di instansi-instansi pemerintah, perusahaan-perusahaan swasta, badan-badan, organisasi-organisasi, baik besar maupun kecil, selalu terdapat dinas khusus yang mengurus Humas, walaupun mungkin posisi dan fungsinya tampak masih dalam taraf yang belum memuaskan. Keadaan ini dikarenakan peranan dan kedudukan Humas masih belum diterapkan sebagaimana mestinya, bahkan masih dianggap sebagai pemborosan bukan sebagai badan yang seharusnya mendatangkan keuntungan.

Karena itu jika sampai pada pertanyaan, apakah sebenarnya Humas atau Public Relations (PR) itu?, Jarang sekali yang dapat menerangkannya secara jelas. Bahkan dalam prakteknya, Humas itu seringkali menyulitkan. Padahal Humas di negeri kelahirannya Amerika Serikat telah membuktikan kemanfaatannya, sehingga setiap organisasi, baik besar maupun kecil, banyak yang rela dan tidak ragu-ragu mengeluarkan dollar untuk kepentingan Humas.

Walaupun istilah Humas atau Public Relations (PR) sudah semakin dikenal, tetapi tidak sedikit orang yang bertanya-tanya, apa sebenarnya Humas, bidang apa saja yang dikerjakan oleh Public Relations Officer atau di Indonesia dikenal dengan istilah Pertanyaan tersebut muncul disebabkan walaupun banyak yang mengenal istilah Humas tetapi mereka tidak mengetahui secara jelas fungsi dan tujuannya. Untuk itu, berikut akan dijelaskan terlebih dahulu berbagai sudut pandangan dalam melihat Humas dan asal mula dan perkembangan Humas.
Pubic Relations juga merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari kegiaan usaha atau bisnis. Edward L. Berneys dalam bukunya Public Relations menyatakan bahwa PR mempunyai tiga macam arti, yaitu :
         Memberi informasi kepada masyarakat;
   Persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan dua belah pihak.
         Usaha untuk mengintregasikan sikap dan perbuatan antara lembaga dengan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
Empat unsur falsafah dari definisi Public Relations adalah sebagai berikut.
          PR merupakan falsafah manajemen yang bersifat sosial.
          PR merupakan perwujudan falsafah tersebut pada tatanan kebijaksanaan.
   PR merupakan komunikasi dua arah yang menunjang keberhasilan kebijakan itu dengan menjelaskan, menginformasikan, mempertahankan atau mempromosikannya kepada publik dengan cara pendekatan untuk menciptakan opini public.
Bila berbicara tentang Humas atau Public Relations (PR) , dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu:
·  Humas Sebagai suatu profesi. Humas merupakan lapangan pekerjaan sebagaimana profesi lainnya (wartawan, guru, pengacara, dll). profesional Humas bisa berperan sebagai teknisi maupun konseptor.
·    Humas Sebagai suatu divisi/departemen. Humas sebagai bagian dari tim “pengelola” organisasi atau perusahaan, selayaknya bagian keuangan, personalia, pemasaran dan sebagainya.
· Humas Sebagai suatu aktivitas adalah aktivitas komunikasi dua arah dengan public (internal/eksternal), yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, dan saling membantu/ kerjasama.

Kegiatan Humas atau Public Relations (PR) pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi. Tetapi berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, kegiatan komunikasi dalam Humas mempunyai ciri-ciri tertentu, disebabkan karena fungsi, sifat organisasi dari lembaga di mana Humas berada dan berlangsung, sifat-sifat manusia yang terlibat, terutama public yang menjadi sasaran, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi dan sebagainya yang bersifat khas. Ciri hakiki dari komunikasi dalam Humas adalah komunikasi yang bersifat timbal balik (two-way traffic). Komunikasi yang bersifat timbal balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam kegiatan Humas, dan terciptanya feedback merupakan prinsip pokok dalam Humas
.
Istilah Humas atau Public Relations (PR) baru dikenal mulai abad 20, yaitu di negara tempat kelahirannya Amerika Serikat, walaupun gejalanya sudah ada sejak adanya manusia pertama, yakni Adam dan Hawa. Gejala tersebut timbul ditandai dengan adanya: hubungan seseorang dengan orang lain, pemberitahuan seseorang kepada orang lain, upaya mempengaruhi orang lain, dsb. Jadi jelasnya Humas tumbuh dari kebudayaan masyarakat untuk memperoleh sesuatu (apakah dalam bentuk barang, benda, jasa baik, nama baik, dan sebagainya).
Berbagai teknik Humas atau Public Relations (PR) sudah diterapkan selama berabad-abad yang lalu, hanya pada waktu itu orang belum menemukan istilah Humas yang dikenal seperti sekarang ini. praktek tersebut diantaranya sebagai berikut:
    Penyambutan Ratu BalqisI terhadap Nabi Sulaeman dengan upacara yang begitu meriah untuk menghormati kedatangan tamu yang dianggapnya sangat istimewa.
      Peristiwa penyambutan Mark Anthony di tepi Sungai Nil yang dilakukan oleh Cleopatra dengan segala keindahannya sebagai seorang ratu, yang dilukiskan oleh Glenn Griswold dan Denny Griswold dalam bukunya ”Your Public Relations”. Pada saat itu tergambarkan adanya upaya dari kedua belah pihak untuk dapat menyenangkan dan menguntungkan kedua belah pihak sebagai penjual dan pembeli barang.
         Praktek Humas selanjutnya yang lebih terorganisasi, namun dalam bentuk yang sangat sederhana, dapat dilihat pada jaman GILDA di Eropa, dimana pada jaman itu terlihat adanya kemajuan dari praktek Humas. Gilda adalah suatu organisasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang bermata pencaharian sama, dimana kemudian mereka mengadakan perserikatan dalam bidang perniagaan sejenis dengan tujuan untuk membatasi persaingan dari dalam dan menolak persaingan dari luar dengan upaya meningkatkan produksinya dan Mereka memperkenalkan produksinya dengan menggunakan teknik komunikasi informatif melalui pemberitahuan tentang kualitas produk dan manfaatnya bagi si pemakai barang. Dengan cara itu mereka telah berhasil merebut pasaran bagi hasil produksinya.
Untuk menggambarkan latar belakang timbulnya Humas atau Public Relations (PR) , dalam hal ini akan dilihat dari konsep-konsep yang mendasari public relatitersebut tumbuh dan berkembang. Berkaitan dengan konsep tersebut, ternyata ada dua konsep besar yang menjadi latar belakang berkembangnya Humas, yakni dalam tinjauan bisnis suatu perusahaan yang meliputi:
         Konsep tradisional dari suatu bisnis
         Konsep modern dari suatu bisnis
Secara umum Humas atau Public relation adalah proses interaksi dengan tujuan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, dengan tujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya (Maria, 2002).
Secara khusus Humas atau Public Relation merupakan fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik. Menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UAS AUDIT PERBANKAN SYARIAH

Mata Kuliah     : Audit Perbankan Syariah Dosen                : Syarbini Ikhsan., MM., CPA & Sabirin.,M.Ak.,CPAI Semester     ...