CORPORATE PUBLIC
RELATIONS
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS (PR)
. Istilah Hubungan
Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) di Indonesia sekarang ini
sudah semakin dikenal. Berbeda misalnya pada masa tahun tujuh puluhan bahkan
pada tahun delapan puluhan pun masih banyak masyarakat kita yang belum mengenal
istilah Humas. Pada waktu itu banyak orang termasuk golongan terpelajar
yang masih bertanya-tanya dan meragukan fungsi dan kegunaan Humas.
Sekarang ini
keadaannya menjadi lain. Jika kita membicarakan Humas atau Public Relations (PR)
di depan seseorang atau sekelompok orang, umumnya mereka sudah menunjukkan
pengertian yang positif, bahkan di instansi-instansi pemerintah,
perusahaan-perusahaan swasta, badan-badan, organisasi-organisasi, baik besar
maupun kecil, selalu terdapat dinas khusus yang mengurus Humas, walaupun
mungkin posisi dan fungsinya tampak masih dalam taraf yang belum memuaskan.
Keadaan ini dikarenakan peranan dan kedudukan Humas masih belum diterapkan
sebagaimana mestinya, bahkan masih dianggap sebagai pemborosan bukan sebagai
badan yang seharusnya mendatangkan keuntungan.
Karena itu jika
sampai pada pertanyaan, apakah sebenarnya Humas atau Public Relations (PR)
itu?, Jarang sekali yang dapat menerangkannya secara jelas. Bahkan dalam prakteknya,
Humas itu seringkali menyulitkan. Padahal Humas di negeri kelahirannya Amerika
Serikat telah membuktikan kemanfaatannya, sehingga setiap organisasi, baik
besar maupun kecil, banyak yang rela dan tidak ragu-ragu mengeluarkan dollar
untuk kepentingan Humas.
Walaupun
istilah Humas atau Public Relations (PR) sudah semakin dikenal, tetapi
tidak sedikit orang yang bertanya-tanya, apa sebenarnya Humas, bidang apa saja
yang dikerjakan oleh Public Relations Officer atau di Indonesia dikenal
dengan istilah Pertanyaan tersebut muncul disebabkan walaupun banyak yang
mengenal istilah Humas tetapi mereka tidak mengetahui secara jelas fungsi dan
tujuannya. Untuk itu, berikut akan dijelaskan terlebih dahulu berbagai sudut
pandangan dalam melihat Humas dan asal mula dan perkembangan Humas.
Pubic
Relations juga merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari kegiaan
usaha atau bisnis. Edward L. Berneys dalam bukunya Public Relations menyatakan
bahwa PR mempunyai tiga macam arti, yaitu :
•
Memberi informasi kepada masyarakat;
• Persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah
sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan dua belah
pihak.
•
Usaha untuk mengintregasikan sikap dan
perbuatan antara lembaga dengan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
Empat unsur falsafah
dari definisi Public Relations adalah sebagai berikut.
• PR merupakan falsafah manajemen yang
bersifat sosial.
• PR merupakan perwujudan falsafah
tersebut pada tatanan kebijaksanaan.
• PR merupakan komunikasi dua arah yang
menunjang keberhasilan kebijakan itu dengan menjelaskan, menginformasikan,
mempertahankan atau mempromosikannya kepada publik dengan cara pendekatan untuk
menciptakan opini public.
Bila berbicara tentang Humas atau Public
Relations (PR) , dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu:
· Humas Sebagai suatu profesi. Humas
merupakan lapangan pekerjaan sebagaimana profesi lainnya (wartawan, guru,
pengacara, dll). profesional Humas bisa berperan sebagai teknisi maupun
konseptor.
· Humas Sebagai suatu divisi/departemen. Humas
sebagai bagian dari tim “pengelola” organisasi atau perusahaan, selayaknya
bagian keuangan, personalia, pemasaran dan sebagainya.
· Humas Sebagai suatu aktivitas adalah
aktivitas komunikasi dua arah dengan public (internal/eksternal), yang
bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, dan saling
membantu/ kerjasama.
Kegiatan Humas atau
Public Relations (PR) pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi. Tetapi
berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, kegiatan komunikasi dalam Humas mempunyai
ciri-ciri tertentu, disebabkan karena fungsi, sifat organisasi dari lembaga di
mana Humas berada dan berlangsung, sifat-sifat manusia yang terlibat, terutama public
yang menjadi sasaran, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi dan
sebagainya yang bersifat khas. Ciri hakiki dari komunikasi dalam Humas adalah
komunikasi yang bersifat timbal balik (two-way traffic).
Komunikasi yang bersifat timbal balik ini sangat penting dan mutlak harus ada
dalam kegiatan Humas, dan terciptanya feedback merupakan prinsip pokok
dalam Humas
.
Istilah
Humas atau Public Relations (PR) baru dikenal mulai abad 20, yaitu di
negara tempat kelahirannya Amerika Serikat, walaupun gejalanya sudah ada sejak
adanya manusia pertama, yakni Adam dan Hawa. Gejala tersebut timbul ditandai
dengan adanya: hubungan seseorang dengan orang lain, pemberitahuan seseorang
kepada orang lain, upaya mempengaruhi orang lain, dsb. Jadi jelasnya Humas
tumbuh dari kebudayaan masyarakat untuk memperoleh sesuatu (apakah dalam bentuk
barang, benda, jasa baik, nama baik, dan sebagainya).
Berbagai
teknik Humas atau Public Relations (PR) sudah diterapkan selama
berabad-abad yang lalu, hanya pada waktu itu orang belum menemukan istilah
Humas yang dikenal seperti sekarang ini. praktek tersebut diantaranya sebagai
berikut:
• Penyambutan Ratu BalqisI terhadap Nabi
Sulaeman dengan upacara yang begitu meriah untuk menghormati kedatangan tamu
yang dianggapnya sangat istimewa.
• Peristiwa penyambutan Mark Anthony di
tepi Sungai Nil yang dilakukan oleh Cleopatra dengan segala keindahannya
sebagai seorang ratu, yang dilukiskan oleh Glenn Griswold dan Denny Griswold
dalam bukunya ”Your Public Relations”. Pada saat itu tergambarkan adanya
upaya dari kedua belah pihak untuk dapat menyenangkan dan menguntungkan kedua
belah pihak sebagai penjual dan pembeli barang.
•
Praktek Humas selanjutnya yang lebih
terorganisasi, namun dalam bentuk yang sangat sederhana, dapat dilihat pada
jaman GILDA di Eropa, dimana pada jaman itu terlihat adanya kemajuan dari
praktek Humas. Gilda adalah suatu organisasi yang anggotanya terdiri dari
orang-orang yang bermata pencaharian sama, dimana kemudian mereka mengadakan
perserikatan dalam bidang perniagaan sejenis dengan tujuan untuk membatasi
persaingan dari dalam dan menolak persaingan dari luar dengan upaya
meningkatkan produksinya dan Mereka memperkenalkan produksinya dengan
menggunakan teknik komunikasi informatif melalui pemberitahuan tentang kualitas
produk dan manfaatnya bagi si pemakai barang. Dengan cara itu mereka telah
berhasil merebut pasaran bagi hasil produksinya.
Untuk
menggambarkan latar belakang timbulnya Humas atau Public Relations (PR) ,
dalam hal ini akan dilihat dari konsep-konsep yang mendasari public
relatitersebut tumbuh dan berkembang. Berkaitan dengan konsep tersebut, ternyata
ada dua konsep besar yang menjadi latar belakang berkembangnya Humas, yakni
dalam tinjauan bisnis suatu perusahaan yang meliputi:
•
Konsep tradisional dari suatu bisnis
•
Konsep modern dari suatu bisnis
Secara
umum Humas atau Public relation adalah proses interaksi dengan tujuan
menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan bagi kedua belah
pihak, menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik,
dengan tujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan, saling adanya pengertian,
dan citra yang baik dari publiknya (Maria, 2002).
Secara
khusus Humas atau Public Relation merupakan fungsi khusus manajemen yang
membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan
kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu
manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik. Menjelaskan dan
menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu
manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,
berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan
menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai
alat utama (Maria, 2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar